Skip to main content

Lebah Anti Bom

”Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah, ”Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu dan tempat-tempat yang dibikin manusia”.
(Q.S. An-Nahl [16]:68)





Surat An-Nahl yang turun di Mekkah adalah surat ke-16 dari Al-Quran. Termasuk surat Makkiyah yang biasanya berisi pokok-pokok keimanan. Hal yang menarik dari ayat diatas adalah ternyata Allah juga menurunkan wahyu kepada lebah. Isi wahyu itu adalah beberapa petunjuk untuk memilih tempat tinggal, makanan dan perjalanan.

Dalam ayat berikut diuraikan tentang madu yang dihasilkan oleh sang lebah tadi. Barangkali isyarat ini bahwa binatang-khususnya lebah-bisa diberi petunjuk, disuruh-suruh. November 2006, di New Meksiko, ilmuwan dari laboratorium Nasional Los Alamos telah mengembangkan metoda penciuman lebah yang luar biasa untuk mendeteksi bom. Teknik baru ini menjadi pelopor perang melawan penggunaan bahan peledak rakitan. Memang akhir-akhir ini personel militer AS rawan dengan ancaman bom. Para ilmuwan departemen pertahanan menggunakan teknik pavhvia pada reaksi alamiah lebah terhadap minuman lezat. Mereka mengamati refleks lebah yang menjulurkan belalainya dan mengeluarkan lidahnya.

Dengan menghidangkan air gula, mereka mengajari lebah untuk bereaksi ketika menghadapi aroma bahan peledak seperti dinamit, peledak plastik C4 atau TATP yang sering digunakan oleh bom bunuh diri. Tim Haarmaan, pemimpin riset SISP mengatakan bahwa penciuman lebah madu memang luar biasa, menandingi penciuman anjing pelacak. Lebah madu ternyata bisa dilatih sehingga bisa mengendus bahan peledak tentara AS.

Comments

Popular posts from this blog

Percobaan Ingenhousz - Fotosintesis

Tujuan :   Untuk membuktikan adanya gas oksigen sebagai hasil proses fotosintesis.   Untuk mengetahui pengaruh suhu, intensitas cahaya, dan NaHCO 3 terhadap kecepatan proses fotosintesis.

Belajar Dari Laron

Allah SWT menciptakan makhlukNya dan menata alam semesta dengan begitu sempurna.

Air Tawar di Laut Asin

”Dan Dia yang menjadikan dua laut, yang satu asin dan pahit rasanya, dan yang lain tawar manis rasanya. Dan dijadikan-Nya dinding pemisah antara keduanya.” (Q.S. Al Furqan 25: 53) B ila kita naik mobil dari Bandara King Abdul Aziz menuju pusat kota Jeddah, Saudi Arabia. Kira-kira di setengah perjalanan di sebelah kanan tepi Laut Merah akan tampak pipa-pipa menjulang tinggi mengeluarkan asap. Itu merupakan pabrik instalasi penyullingan air laut untuk memasok kebutuhan air tawar sejumlah 38.000 m3 per hari bagi penduduk kota Jeddah. Dalam Arab News, 11 Juli 2004, ada ulasan tentang instalasi penyulingan air laut tadi. Para insinyur khawatir kalau terjadi sabotase atau serangan teroris terhadap instalasi ini berarti bencana kehausan bagi kota Jeddah. Seorang wanita ahli teknik bernama Dr. Amal al-Iraqi di Sauri Arabia, yang menjabat direktur perusahaan Nafia Water, mengusulkan alternatif yang sesuai dengan isyarat dalam Al Quran Surat Al Furqan (25) ayat 53, yakni mengambilair dari sumbe