Skip to main content

Belajar Dari Laron


Allah SWT menciptakan makhlukNya dan menata alam semesta dengan begitu sempurna.
Coba bayangkan bila bumi tak memiliki gravitasi, tentunya kita akan susah makan mengingat benda-benda melayang. Kemudian bagaimana dengan kondisi lalu lintas bila kendaraan tak memiliki keseimbangan? Subhanallah, Maha Hebat Allah yang memiliki alasan atas apa yang Dia ciptakan.

"(Al Quran) ini adalah penjelasan yang sempurna bagi manusia, dan supaya mereka diberi peringatan dengan-Nya, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan agar orang-orang yang berakal mengambil pelajaran". (Ibrahim : 52).

Mungkin kita pernah kesal dengan kedatangan laron (Macrotermes gilvus) dirumah kita, khususnya pada malam hari setelah hujan. Selain sayap-sayapnya mudah terlepas sehingga kita jadi sering menyapu ruangan, semutpun sering datang untuk membawa laron yang sudah mati ke dalam sarang. Selain itu, cicak-cicak pun berdatangan untuk mengenyangkan perutnya dan tak jarang ada orang-orang yang menangkap laron untuk digoreng atau dibuat pakan ikan.

Karenanya, janganlah mengeluh dengan adanya laron. Kedatangan mereka juga bisa menjadi perantara untuk menguji kesabaran kita, untuk menambah amal ibadah kita (lantaran menyapu ruangan) dan mengajari kita untuk hemat menggunakan listrik. Bila dalam satu malam setiap rumah mematikan lampu dengan total waktu 1 jam, dan bila ada 1000 rumah maka akan berpengaruh terhadap jumlah cadangan listrik negara. Karenanya, jangan hanya berpikir sisi negatif saja. Kadang, sisi negatif itu justru memicu adanya sisi positif. Sebenarnya laron tidak berniat menganggu kita. Mereka ingin mendekati sinar karena mereka memiliki kepekaan terhadapnya. Alhamdulilah kalau yang peka terhadap sinar merupakan hewan tak berbisa dan kecil ukurannya. Coba kalau laron memiliki bisa seperti kalajengking atau laron berukuran sebesar kucing.

"Kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan apa yang di bumi, dan adalah (pengetahuan) Allah Maha Meliputi segala sesuatu." (An Nisaa' : 126)

"...Sesungguhnya apa yang di langit dan di bumi itu adalah kepunyaan Allah. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. An Nisaa'". 170

Dalam sebuah majelis ilmu, ada anak kecil yang memegang laron pada sayapnya hanya untuk main-main. Mungkin seperti itulah bila kita melakukan hal yang tak jelas tujuannya dan malah membuat rugi pihak lain. Misalnya, ketika kita sengaja mempermainkan hati orang lain dengan mengatakan apa yang tak pernah ada. Begitupula bila kita berusaha mencari kesalahan dan aib orang lain hanya untuk menjatuhkan mereka.

Dan katakanlah: "Segala puji bagi Allah, Dia akan memperlihatkan kepadamu tanda-tanda kebesaran-Nya, maka kamu akan mengetahuinya. Dan Tuhanmu tiada lalai dari apa yang kamu kerjakan". (An-Naml : 93).

Laron merupakan metamorfosis dari makhluk kecil yang disebut rayap. Masa hidup laron tidak lebih dari dua hari. Menurut Dr. Yohanes Surya, rayap memiliki tiga kasta (level perkembangan): kasta reproduktif, kasta prajurit, dan kasta pekerja. Laron merupakan salah satu fase dewasa dari kasta reproduktif. Ia akan menjadi raja dan ratu pada koloni rayap. Laron tumbuh dari telur. Sayap laron berkembang agar laron bisa terbang mencari pasangan kawinnya. Setelah kawin, sayap laron tanggal karena tidak diperlukan lagi. Mereka mulai membangun sarang dan menetaskan telur-telur sehingga membentuk koloni baru.

Sedangkan menurut Harun Yahya dalam bukunya yang berjudul keajaiban flora dan fauna menjelaskan bahwa rayap sangat mirip dengan semut karena hidup dalam sarang yang terbuat dari tanah. Yang mengagumkan, tinggi sarang rayap bisa mencapai enam meter, dan lebarnya bisa mencapai dua belas meter. Yang paling menarik, hewan ini ternyata buta. Bahan pembangun sarang adalah “adonan” keras yang dibuat rayap pekerja dengan mencampurkan tanah dengan air liurnya. Yang paling luar biasa dari seni konstruksi sarang rayap adalah pasokan udara yang kontinu, sehingga suhu dan kelembapan di dalamnya relatif tetap. Dinding yang tebal dan keras pada sarang rayap ini melindungi bagian dalam dari panas di luar sarang. Sirkulasi udara diatur dengan membuat terowongan khusus pada sisi dinding sebelah dalam. Sementara itu, pori-pori yang terdapat pada dinding berfungsi untuk menyaring udara. Di bagian luar sarang terdapat saluran dan atap yang dibuat dengan kemiringan tertentu untuk mencegah masuknya air. Bagaimana makhluk hidup ini, yang otaknya lebih kecil dari satu milimeter kubik dan tak memiliki indra penglihat, membangun konstruksi yang begitu rumit?

"Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang? Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itupun dalam keadaan payah". (Al Mulk : 3-4).

Karya rayap ini merupakan hasil kerja kolektif. Anggapan bahwa “rayap menggali terowongan secara terpisah, yang secara kebetulan saling sesuai”, sama sekali tidak masuk akal. Namun, dari sini timbul pertanyaan: bagaimana hewan ini bekerja dengan selaras, melaksanakan tugas yang rumit ini? Padahal, bila manusia akan membangun gedung, seorang arsitek terlebih dahulu membuat gambar rancangan yang dibagikan kepada buruh, kemudian proses pembangunan diatur di tempat kerja. Lalu bagaimana mungkin rayap, yang tak berkomunikasi satu sama lain, bahkan buta, mampu menangani suatu pekerjaan besar dalam keselarasan? Manusia memang mampu membangun gedung-gedung yang menakjubkan, namun hanya setelah menuntut pendidikan arsitektur bertahun-tahun dan dengan menggunakan berbagai macam alat. Jelas, hewan yang tidak mempunyai pengetahuan dan akal sebagaimana manusia ini, telah diciptakan secara khusus untuk melakukan tugasnya ma-sing-masing. Mereka adalah tanda yang menunjukkan pengetahuan dan kekuasan tak terbatas dari Pencipta mereka.

Kekaguman dan puja-puji atas adanya keajaiban arsitektur alam ini tentu bukan ditujukan kepada hewan-hewan ini, namun hanya kepada Allah yang telah menciptakan mereka dengan kemampuannya masing-masing.

"Dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup (kekal) Yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa-dosa hamba-hamba-Nya. Yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, kemudian dia bersemayam di atas Arsy [1071], (Dialah) Yang Maha Pemurah, maka tanyakanlah (tentang Allah) kepada yang lebih mengetahui (Muhammad) tentang Dia." (Al Furqaan 58-59).

"Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Mahasuci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka." (Ali 'Imran : 191)

Comments

Popular posts from this blog

10 Facts About Diabetes

What is diabetes?   Diabetes is a defect in the body’s ability to convert glucose (sugar) to energy. Glucose is the main source of fuel for our body. When food is digested it is changed into fats, protein, or carbohydrates. Foods that affect blood sugars are called carbohydrates. Carbohydrates, when digested, change to glucose. Examples of some carbohydrates are: bread, rice, pasta, potatoes, corn, fruit, and milk products. Individuals with diabetes should eat carbohydrates but must do so in moderation.

Chlorella, Makanan Berkhasiat

C hlorella merupakan alga hijau bersel satu yang dibudidayakan di kolam air tawar. Chlorella memiliki bau seperti rumput karena kandungan klorofilnya yang tinggi (paling tinggi dari seluruh tanaman yang ada di dunia). Chlorella sudah ada selama miliaran tahun. Hal itu didasarkan pada temuan fosil Chlorella yang berusia 3 miliar tahun sehingga C hlorella termasuksalah satu sumber makanan yang pertama kali ditemukan di dunia. Nama Chlorella berasal dari dua kata latin yang berarti “daun (hijau)” dan “kecil” . Hal tersebut juga berhubungan dengan kandungan klorofilnya yang sangat tinggi sehingga membuat Chlorella memiliki karakteristik warna hijau yang seperti jamrud. Chlorella termasuk alga yang memiliki kandungan protein tinggi. Satu sendok teh chlorella mengandung 5 gr protein. Selain itu, chlorella juga mengandung karotenoid, magnesium yang tinggi dan klorofil yang berfungsi dalam detoksifikasi. Chlorella sebagai faktor nutrien yang kaya pertama kali diiso...

Animal Cell

A nimal cells are typical of the eukaryotic cell, enclosed by a plasma membrane and containing a membrane-bound nucleus and organelles. Unlike the cells of the two other eukaryotic kingdoms, plants and fungi, animal cells don't have a cell wall. This feature was lost in the distant past by the single-celled organisms that gave rise to the kingdom Animalia. The lack of a rigid cell wall allowed animals to develop a greater diversity of cell types, tissues, and organs. Specialized cells that formed nerves and muscles -- tissues impossible for plants to evolve -- gave these organisms mobility. The ability to move about by the use of specialized muscle tissues is the hallmark of the animal world. (Protozoans locomote, but by nonmuscular means, i.e. cilia, flagella, pseudopodia.) The animal kingdom is unique amongst eukaryotic organisms because animal tissues are bound together by a triple helix of protein, called collagen. Pla...