Skip to main content

Rokok Sumber Penyakit


Menurut penelitian Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization), rokok mengandung 4.000 zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan. Sedikitnya, ada 25 jenis penyakit yang dapat timbul akibat merokok. Sementara di dunia ditemukan 70 juta kematian dalam kurun waktu 50 tahun terakhir karena penyakit yang disebabkan dari kebiasaan merokok. Satu diantaranya adalah kanker. Sebuah survei pernah menyebutkan, kanker paru-paru menjadi penyebab kematian utama di Australia pada tahun 1993. Angka 26,9% kematian yang terjadi di Negeri Kangguru itu dsebabkan kanker paru-paru.

Meskipun banyak anggota masyarakat yang meninggal karena penyakit akibat merokok, hal itu ternyata tak cukup kuat menjadi shock teraphy para pecandu rokok. Sebaliknya, jumlah perokok aktif kian bertambah, termasuk di Indonesia. Dengan jumlah rokok yang diisap per tahun rata-rata mencapai 215 miliar batang, Indonesia memang menjadi salah satu negara dengan jumlah perokok aktif tertinggi. Setidaknya, 62% kaum pria Indonesia adalah perokok aktif. Yang lebih menyedihkan, menurut WHO pula, 22% remaja di Indonesia sudah dapat dikategorikan sebagai perokok. Dari hasil polling Litbang SINDO, remaja merokok dikarenakan 67% dorongan rasa ingin tahu, 32% disebabkan ikut-ikutan teman atau “latah” dan 1% karena tergoda dengan iming-iming bahwa rokok dapat melepas kepenatan dan masalah yang mereka hadapi terhadap ajakan temannya yang merokok, kondisi tersebut setidaknya menumbuhkan keprihatinan. Betapa besar uang yang telah dihamburkan para perokok untuk mengundang datangnya penyakit di dalam tubuh masing-masing.

Berdasarkan catatan Departemen Kesehatan RI, dana yang dikeluarkan para perokok dari kelompok masyarakat berpendapatan rendah mencapai 9,1% dari jumlah pendapatannya. Sementara bagi kelompok masyarakat berpendapatan sedang dan tinggi 7,47%. Bayangkan saja para masyarakat berpendapatan rendah lebih banyak yang mementingkan rokoknya dari pada kebutuhan pokok sehari-harinya.

Dewasa ini, seharusnya pemerintah tidak tinggal diam saja akan masalah rokok yang sudah “mendarah daging” di Indonesia, pada dasarnya memang tidak ada peraturan tertulis yang mengharuskan anak di bawah umur tidak boleh merokok. Indonesia adalah salah satu dari beberapa negara yang belum memiliki peraturan mengenai batas minimum usia pembeli rokok. Namun, norma-norma yang dianut masyarakat kita telah menjadikan rokok sebagai sesuatu yang tabu untuk dikonsumsi para anak remaja. Tapi, karena remaja memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, walhasil norma tersebut terpatahkan sudah.

Pemerintah seharusnya mengenakan pajak yang tinggi terhadap orang yang mengonsumsi rokok, mungkin hanya dengan cara ini para perokok di Indonesia lebih bisa ditekan angkanya. Apa jadinya negeri ini jika semua remaja dan penduduknya menjadi ”Gila Rokok”...

Saya menulis artikel ini untuk mengajak para pembaca agar menjauh dan tidak sekali-sekali mencoba ROKOK...

Comments

Popular posts from this blog

Belajar Dari Laron

Allah SWT menciptakan makhlukNya dan menata alam semesta dengan begitu sempurna.

Taman Husada Graha Famili

I ndonesia memiliki kurang lebih 35.000 jenis tanaman atau sekitar 10% dari jumlah jenis tanaman di dunia. Namun hanya 1.000 jenis tanaman yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat untuk upaya penyembuhan dan pencegahan suatu penyakit, peningkatan daya tahan, dan pengembalian kesegaran tubuh.

Percobaan Ingenhousz - Fotosintesis

Tujuan :   Untuk membuktikan adanya gas oksigen sebagai hasil proses fotosintesis.   Untuk mengetahui pengaruh suhu, intensitas cahaya, dan NaHCO 3 terhadap kecepatan proses fotosintesis.