Skip to main content

Potensi Ganggang Laut, Serap Emisi Hasilkan Energi


Ganggang laut punya potensi besar dalam upaya mengatasi pemanasan global. Organisme yang mudah hidup di laut itu punya kemampuan besar menyerap karbondioksida dan dapat diolah menjadi biofuel, bahan bakar ramah lingkungan.

Penelitian dalam skala laboratorium yang dilakukan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) membuktikan algae (ganggang) di laut membesar 20-25 kali hanya dalam 15 hari dengan diberi makan karbondioksida (CO2).

"Ganggang dari jenis Chaetoceros sp. dengan jumlah sel awal 40.000 sel per mililiter setelah diberi CO2 menjadi sebesar 780.000 sel per ml dalam 15 hari, bahkan Chlorella sp. dengan jumlah sel awal 40.000 sel per ml menjadi sejuta sel per ml dalam 15 hari," kata kata Kepala BPPT Dr Marzan Aziz Iskandar dalam seminar "Implementasi Pengurangan Emisi Karbondioksida sebagai Upaya Mitigasi Global Warming", di Jakarta, Rabu.

Menurutnya, ini bisa menjadi konsep awal penghitungan penyerapan karbon di laut. Indonesia yang memiliki potensi laut sangat luas berkesempatan untuk mengambil peran besar dalam menyerap karbon dioksida. Di lain pihak, ujar Marzan, ganggang kemudian bisa dipanen sebagai bahan baku biofuel yang prosesnya memiliki efisiensi 40 persen lebih tinggi dibanding membuat biofuel dengan bahan baku minyak kelapa sawit (CPO).

BPPT akan melanjutkan penelitian tersebut dengan menghubungkan kultur fotobioreaktor ganggang tersebut di mulut gas buang pembangkit listrik untuk mengetahui penyerapannya terhadap gas CO2 dan menambahkan penelitian berikutnya tentang pemanenan plankton sebagai biofuel.

Menurut Marzan, ke depan, penangkapan dan penyerapan karbon dengan algae bisa diterapkan di pembuangan emisi karbon dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang biasanya dibangun di pinggir laut.

Pengurangan emisi karbon dari industri, ujar Marzan, selain dengan penggunaan "Carbon Capture Sequestration" seperti ini, juga bisa dilakukan dengan pemanfaatan energi terbarukan dan perbaikan teknologi yang mampu melakukan efisiensi energi serta memperbaiki proses produksi menjadi lebih hemat bahan bakar.

Sumber : kompas.com

Comments

Popular posts from this blog

Bakteri Gram Positif dan Negatif

B akteri adalah sel prokariot yang khas, uniseluler dan tidak mengandung struktur yang terbatasi membran didalam sitoplasmanya.

Jamur

K ita telah mengenal jamur dalam kehidupan sehari-hari meskipun tidak sebaik tumbuhan lainnya. Hal itu disebabkan karena jamur hanya tumbuh pada waktu tertentu, pada kondisi tertentu yang mendukung, dan lama hidupnya terbatas. Sebagai contoh, jamur banyak muncul pada musim hujan di kayu-kayu lapuk, serasah, maupun tumpukan jerami. namun, jamur ini segera mati setelah musim kemarau tiba. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia telah mampu membudidayakan jamur dalam medium buatan, misalnya jamur merang, jamur tiram, dan jamur kuping. CIRI-CIRI UMUM JAMUR Jamur merupakan kelompok organisme eukariotik yang membentuk dunia jamur atau regnum fungi. Jamur pada umumnya multiseluler (bersel banyak). Ciri-ciri jamur berbeda dengan organisme lainnya dalam hal cara makan, struktur tubuh, pertumbuhan, dan reproduksinya. 1. Struktur Tubuh Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada ja...

Earth Hour 2012

H undreds of millions of people, businesses and governments around the world unite each year to support the largest environmental event in history – Earth Hour .