Skip to main content

Bagaimana Otak Membuat Kita Tetap Fokus?


Dalam studi terbaru yang muncul dalam jurnal Neuron, para ilmuwan di Brain Science Institute (BSI) RIKEN telah menemukan mekanisme yang membantu otak kita secara efisien fokus hanya pada informasi yang relevan ke area persepsi otak.
Hasil penelitian ini memberi wawasan yang berharga tentang bagaimana otak kita mencapai fokus tersebut dan pada bagaimana fokus ini bisa terganggu, menunjukkan cara-cara baru untuk menyajikan informasi yang meningkatkan kemampuan fokus alamiah otak.

Dunia modern yang kompleks dipenuhi dengan begitu banyak gangguan – gambar berkedip di layar televisi, lampu yang berkelap-kelip, raungan sirine – di mana kemampuan kita untuk berkonsentrasi pada satu hal dalam suatu waktu adalah sangat penting. Bagaimana otak kita mencapai kemampuan ini untuk memusatkan perhatian?

Jawabannya adalah terletak pada dua proses yang berbeda, disebut sebagai “peningkatan sensitivitas” dan “seleksi efisien”. Peningkatan sensitivitas berkaitan dengan perbaikan dalam bagaimana neuron di korteks sensorik mewakili informasi seperti suara dan lampu, mirip dengan kontrol volume atau kontrol penerimaan sinyal pada televisi. Seleksi efisien lebih seperti filter, mengarahkan informasi sensorik penting untuk tingkat bidang persepsi otak yang tinggi sekaligus menekan gangguan dari informasi yang tidak relevan.

Gambar 1: Seleksi efisien sinyal sensorik yang mewakili target fokus perhatian dapat diperhitungkan untuk peningkatan kierja perilaku. A) Ketika subjek mencoba memusatkan perhatian pada satu sasaran (rangsangan disorot kuning pada panel kanan) dan mengabaikan pengganggu (rangsangan disorot warna biru), respon saraf meningkat pada area visual otak oksipital. B) Ketika subyek mendistribusikan perhatian pada empat rangsangan, sinyal dari pengalih (panah biru) memiliki magnitudo yang sama dengan sinyal dari target (panah kuning), menyebabkan informasi yang relevan maupun yang tidak relevan diteruskan ke area persepsi otak dan mengakibatkan respon saraf kurang memilah (lebih tumpang tindih di antara distribusi biru dan kuning).

Dengan penelitian mereka ini, Justin Gardner bersama rekan-rekannya di BSI RIKEN menempatkan hipotesis untuk menguji dan menentukan mana dari kedua proses tersebut yang memainkan peran paling dominan dalam hal persepsi. Untuk melakukannya, mereka mengukur aktivitas otak dengan menggunakan pencitraan resonansi magnetik fungsional (fMRI) selagi subjek manusia tengah memusatkan perhatian mereka pada lokasi visual yang tunggal, atau mendistribusikan perhatian mereka pada beberapa lokasi. Untuk mengevaluasi hasilnya, para peneliti menggunakan model komputasi tentang bagaimana sinyal otak berubah berdasarkan seberapa baik subjek mampu memusatkan perhatian mereka.

Apa yang mereka temukan, model komputasi dalam menangkap aktivitas otak yang lebih dominan pada subjek manusia adalah satu proses di mana sinyal sensorik secara efisien dipilih. Model ini juga membuat prediksi tentang rangsangan yang sangat mengganggu kemampuan kita untuk fokus, menunjukkan bahwa sinyal yang membangkitkan aktivitas saraf tingkat tinggi secara istimewa diteruskan ke area persepsi otak: menstimulasi dengan kontras tingkat tinggi yang membangkitkan tanggapan-tanggapan sensorik yang besar, seperti lampu yang berkedip atau suara keras, sehingga dapat mengganggu kemampuan kita untuk fokus. Temuan ini juga menawarkan wawasan tentang penyebab umum gangguan atensi terkait seperti gangguan hiperaktif defisit atensi (attention deficit hyperactivity disorder – ADHD).

Comments

Popular posts from this blog

Percobaan Ingenhousz - Fotosintesis

Tujuan :   Untuk membuktikan adanya gas oksigen sebagai hasil proses fotosintesis.   Untuk mengetahui pengaruh suhu, intensitas cahaya, dan NaHCO 3 terhadap kecepatan proses fotosintesis.

Working Abroad as a Research Scientist Intern in Kumamoto - Japan

Have you ever thought, while you are still in high school, about working as a research scientist intern abroad and traveling at the same time?

Aeroponics

W hy Aer oponics? Aeroponics is a growing method where the plant roots are suspended in the air with a fine mist of nutrient solution applied either continually or intermittently over the root surface. While we tend to think of aeroponics as a recent development in the hydroponics field, it has actually been in use since the 1940’s, although largely as a research tool rather than as an economically feasible method of crop production. In the last decade however there has been the development of a number of aeroponics systems both for use commercially and as small ’hobbyist’ systems. The reasons for the interest in aeroponic technology stem from the fact that using traditional hydroponics systems (media, NFT and flood and drain), has often made controlling conditions in the root zone difficult, particularly where growers are battling a tropical climate. And for this reason much of the large scale commercial development of aeroponics has occurred in countries such as Singapore where tempe...