Skip to main content

A New Species of Fanged Frog with Internal Fertilization and Birth of Tadpoles


Abstract
We describe a new species of fanged frog (Limnonectes larvaepartus) that is unique among anurans in having both internal fertilization and birth of tadpoles. The new species is endemic to Sulawesi Island, Indonesia. This is the fourth valid species of Limnonectes described from Sulawesi despite that the radiation includes at least 15 species and possibly many more. Fewer than a dozen of the 6455 species of frogs in the world are known to have internal fertilization, and of these, all but the new species either deposit fertilized eggs or give birth to froglets.


For the first time, frogs have been seen giving birth to tadpoles.

Most frogs lay eggs and although some species give birth to froglets, newborn tadpoles are new to science.

Dr. Jim McGuire from the University of California, Berkeley, actually thought he was holding a male frog the first time he witnessed a birth.

Limnonectes larvaepartus
Limnonectes larvaepartus

This new frog is one of only 10 or 12 species that has evolved internal fertilization, and of those, it is the only one that gives birth to tadpoles, as opposed to froglets or laying fertilized eggs.”

So maybe it is not necessarily that the others couldn’t do it (apparently this amphibian can). But they don’t do it, for various reasons.

No one currently knows how the tadpoles’ parents manage to do it.

It’s not what we know about the evolution of life on Earth but what we didn’t know that will sink Darwin’s Tree of Life.


Comments

Popular posts from this blog

Belajar Dari Laron

Allah SWT menciptakan makhlukNya dan menata alam semesta dengan begitu sempurna.

Percobaan Ingenhousz - Fotosintesis

Tujuan :   Untuk membuktikan adanya gas oksigen sebagai hasil proses fotosintesis.   Untuk mengetahui pengaruh suhu, intensitas cahaya, dan NaHCO 3 terhadap kecepatan proses fotosintesis.

Sebuah Pelajaran Dari Bencana Tsunami

G empa bumi tanggal 26 Desember 2004 di Asia Tenggara, yang terbesar dalam kurun waktu 40 tahun terakhir dan terbesar kelima sejak tahun 1900, tercatat 9 pada skala Richter. Gempa tersebut beserta gelombang tsunami yang terjadi setelahnya menyebabkan bencana yang menewaskan lebih dari 220.000 orang. Patahan seluas 1.000 kilometer persegi yang muncul akibat pergerakan sejumlah lempengan di bawah permukaan bumi dan energi raksasa yang ditimbulkan oleh bongkahan tanah raksasa yang berpindah tempat, berpadu dengan energi raksasa yang terjadi di samudra untuk membentuk gelombang tsunami. Gelombang tsunami itu menghantam negara-negara Asia Tenggara seperti Indonesia, Sri Lanka, India, Malaysia, Thailand, Bangladesh, Myanmar, Maladewa dan Seychelles, dan bahkan pesisir pantai Afrika seperti Somalia, yang terletak sejauh kurang lebih 5.000 kilometer. Istilah "tsunami," yang dalam bahasa Jepang berarti gelombang pelabuhan, menjadi bagian dari bahasa dunia pasca tsunami raksa...